Tom Lembong Ditahan, Adhie Massardi: Kriminalisasi Politik untuk Anies?

Tom Lembong Ditahan, Adhie Massardi: Kriminalisasi Politik untuk Anies?

Berita-rakyat – Kejaksaan Agung baru-baru ini menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula. Tuduhan yang dilayangkan kepada mantan Menteri Perdagangan ini terbilang serius. Dia dituduh memberikan izin impor gula sebanyak 105 ribu ton yang diklaim berpotensi merugikan negara hingga Rp400 miliar.

Peristiwa ini terjadi pada periode 2015-2016 saat Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Yang menarik, Tom Lembong ditahan meski tak ada bukti aliran dana mengalir kepadanya.

Tom Lembong Ditahan, Adhie Massardi: Kriminalisasi Politik untuk Anies?
Gambar Istimewa : fajar.co.id

Menanggapi penahanan tersebut, Adhie Massardi, mantan Jubir Presiden Gusdur, melalui akun media sosialnya, menilai penahanan Tom Lembong sebagai kriminalisasi berbau politis.

"TOM LEMBONG dikriminalisasi agar nimbulkan arus balik yang kuat hingga pendukung Parpol baru Anies cemas, Fufufafa tenggelam dan KOTAK PANDORA Markus MA Zarof Ricar dikubur," ujar Adhie Massardi.

Menurutnya, kasus Zarof jika dibuka akan berdampak luas.

"Markus MA Zarof jika dibuka tak cuma aib Hakim, tapi Kejaksaan & Putusan MA soal pilkada terkuak otaknya," lanjut Adhie Massardi.

Sebelumnya, peneliti ISEAS, Made Supriatma, juga menuliskan pandangannya terkait kasus yang menimpa Tom Lembong.

"Saya tidak kenal Tom Lembong. Juga mungkin tidak sepakat dengan pandangan-pandangan politiknya. Namun kasus yang menimpa Tom Lembong ini untuk saya terlihat sangat fishy atau berbau amis. Ada banyak hal yang patut dipertanyakan dalam kasus ini," tulisnya di akun media sosial Facebook.

Kasus ini pun menjadi sorotan publik, dengan berbagai spekulasi bermunculan. Apakah ini benar-benar kasus korupsi, atau hanya upaya untuk menjatuhkan Tom Lembong dan menimbulkan kegaduhan politik menjelang Pilpres?

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar