Berita-rakyat – Pemerintah gencar memberantas judi online, terutama setelah Presiden Prabowo Subianto tegas memerintahkan pemberantasan penyakit masyarakat ini. Namun, Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, mempertanyakan langkah konkret yang diambil pemerintah.

Baca Juga
"PPATK kan sudah punya data lengkap, sudah melaporkan juga, bahkan sampai tahu total transaksi, usia pemain judi, persentase gaji yang digunakan untuk judi. Harusnya juga tahu rekening mana saja yang digunakan untuk menampung uang judi dari pemain, milik siapa saja, siapa yang mengambil," ujar Ismail Fahmi melalui akun X-nya, Kamis (7/11/2024).

"Kenapa ndak diblokir aja ya rekeningnya, biar masyarakat ndak bisa top up. Kalau ndak bisa top up, ndak bisa main judi," sambung Ismail Fahmi.
Ismail Fahmi bahkan merinci 10 jenis informasi yang dapat diketahui dan dilaporkan oleh PPATK terkait judi online di Indonesia.
Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan fakta mengejutkan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR. "Umur pemain judi online cenderung semakin merambah ke usia terendah, usia kurang dari 10 tahun ini kita melihat. Jadi populasi demografi pemainnya semakin berkembang," ujar Ivan.
Dengan data lengkap yang dimiliki PPATK, mengapa rekening penampungan uang judi online belum diblokir? Pertanyaan ini menjadi sorotan tajam yang perlu dijawab oleh pemerintah dan PPATK.
Tinggalkan komentar