Neta Terpuruk! Pabrik Ditutup, Gaji Dipotong, Masa Depan Gelap?

Neta Terpuruk! Pabrik Ditutup, Gaji Dipotong, Masa Depan Gelap?

Berita-rakyat – Kabar mengejutkan datang dari Neta, merek otomotif asal China yang tengah berjuang keras di tengah persaingan pasar mobil listrik yang semakin ketat. Kabarnya, Neta terpaksa menghentikan produksi di pabrik Zhejiang dan memotong gaji karyawan karena penjualan yang terus merosot.

Penjualan Neta di China memang mengalami penurunan drastis sejak awal tahun. Hingga September 2024, mereka hanya berhasil mengirimkan 53.853 unit ke pasar domestik, jauh di bawah target penjualan tahunan yang mereka tetapkan. Bahkan, penjualan di bulan Oktober lalu anjlok hingga 40 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan penjualan ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masalah pengiriman mobil station wagon Neta S Hunting. Varian Pro dari model ini tertunda karena aksesori yang hilang. Selain itu, penjualan model Neta lainnya juga mengalami penurunan signifikan.

Neta Terpuruk! Pabrik Ditutup, Gaji Dipotong, Masa Depan Gelap?
Gambar Istimewa : carmudi-journal.icarcdn.com

Akibatnya, pabrik utama Neta di Tongxiang, Zhejiang, terpaksa menghentikan produksi selama setengah bulan. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan mencapai 200 ribu unit.

Tidak hanya itu, Neta juga melakukan pemotongan gaji karyawan. Beberapa karyawan mengaku belum menerima gaji bulan sebelumnya karena perusahaan masih memiliki hutang kepada pemasok. Gaji karyawan dengan posisi tinggi bahkan dipotong hingga 30 persen dari gaji pokok.

Meskipun Neta sempat mengumumkan rencana insentif ekuitas bagi karyawan dengan memberikan 5 persen saham, namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana pemberian gaji baru.

Kondisi keuangan perusahaan induk Neta, Hozon Auto, juga tidak lebih baik. Mereka mengalami kerugian bersih yang terus meningkat dari tahun ke tahun sejak 2021. Pada 2023, kerugian mencapai 6,87 miliar yuan atau sekitar Rp14,9 triliun.

Meskipun memiliki cadangan kas senilai 2,83 miliar yuan atau sekitar Rp6,1 triliun, masa depan Neta tampak suram. Penghentian produksi dan pemotongan gaji menjadi sinyal bahaya bagi perusahaan ini. Apakah Neta mampu bangkit dari keterpurukan dan kembali bersaing di pasar mobil listrik? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar