Berita-rakyat mengabarkan pengumuman kenaikan gaji guru oleh pemerintah menuai kontroversi. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, turut menyoroti ketidakjelasan detail dan skema kenaikan tersebut. Meskipun mengapresiasi keberanian Presiden Prabowo Subianto dalam mengumumkan rencana tersebut, Mardani menekankan perlunya transparansi.
Baca Juga
"Presiden Prabowo punya keberanian dan ketajaman fokus saat mengumumkan niat baik pemerintah menaikkan gaji atau tunjangan guru," ujar Mardani melalui akun X-nya, Selasa (3/12/2024). Namun, ia menambahkan, "Tapi, skema dan detailnya perlu diperjelas sehingga tidak membuat kebingungan."
Kekhawatiran Mardani sejalan dengan pernyataan Pengamat Pendidikan dan Perguruan Taman Siswa, Darmaningtyas, yang diwawancarai Kompas. Keduanya cemas jika janji kenaikan gaji hanya akan berujung pada kekecewaan para guru. "Pak Darmaningtyas justru khawatir malah mengecewakan para guru karena harapannya jadi berbeda dengan kenyataan," kata Mardani.
Lebih lanjut, Mardani juga menyoroti isu krusial lainnya di sektor pendidikan, yaitu peningkatan kualitas guru. Ia berpendapat, peningkatan kualitas guru membutuhkan anggaran yang signifikan. "Fokus lain justru perlu dana besar untuk program peningkatan kualitas guru kita," tegasnya.
Sebagai informasi, pengumuman kenaikan gaji guru ASN dan non-ASN untuk tahun 2025 disampaikan Presiden Prabowo dalam perayaan Puncak Hari Guru Nasional di Velodrome, Jakarta, Kamis (28/11). Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan kenaikan gaji pokok sebesar satu kali gaji pokok bagi guru ASN dan PPPK. Sementara guru honorer akan menerima kenaikan tunjangan profesi menjadi Rp2 juta per bulan, di luar gaji dari sekolah tempat mereka bertugas. Namun, rincian teknis mengenai skema dan implementasinya masih menjadi pertanyaan besar yang perlu dijawab pemerintah.
Tinggalkan komentar