Berita-rakyat sebelumnya memberitakan rencana makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo dengan anggaran Rp10.000 per siswa. Anggaran yang minim ini memicu beragam reaksi, termasuk saran dari Chef Devina Hermawan yang menyarankan dua butir telur dan sekotak susu UHT kecil sebagai solusi praktis. Lewat akun X-nya, ia menyebut telur sebagai sumber protein termurah dan terbaik.

Baca Juga
Namun, pendapat tersebut langsung dibantah oleh ahli gizi Hafizha Anisa. Ia menegaskan bahwa menu tersebut hanya cukup sebagai makanan tambahan (PMT), bukan menu utama bergizi seimbang yang sesuai standar school meal. Hafizha menekankan bahwa kalori yang terkandung dalam dua butir telur dan susu UHT kecil tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi anak sekolah. "Ini PMT-AS, bukan makan utama. School meal punya standar, nggak boleh asal klaim," tegasnya.

Pernyataan Hafizha ini pun menguatkan keraguan publik akan realisasi program makan bergizi gratis tersebut. Sejumlah warganet bahkan mempertanyakan kelayakan program dengan anggaran yang terbatas. Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyebut angka Rp10.000 sebagai harga rata-rata. Debat ini pun menyoroti tantangan besar dalam mewujudkan program ambisius tersebut. Apakah program ini akan terwujud sesuai rencana? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar