Berita-rakyat melansir kontroversi yang mengemuka terkait video viral Gus Miftah yang tampak meremehkan seorang penjual es teh. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat duduk di atas panggung dan melontarkan kalimat-kalimat yang dianggap menghina penjual es teh tersebut. Ia menanyakan ketersediaan es teh dengan nada mengejek, "Es tehmu seh okeh ra? (Es tehmu masih banyak gak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh)," ujarnya disusul dengan, "Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)."

Baca Juga
Peristiwa ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk pegiat media sosial Zulfikar Akbar. Melalui akun X pribadinya, @zoeflcik, ia mengungkapkan pandangannya. Zulfikar menyatakan bahwa pekerjaan halal, bagaimanapun sederhana, tetaplah mulia. Ia menegaskan bahwa penghormatan seseorang tidak diukur dari profesinya, melainkan dari martabat dan integritasnya.

"Saya percaya, sepanjang seseorang makan dari pekerjaan halal akan mulia dengan sendirinya meski pekerjaannya diremehkan," tulis Zulfikar. Ia kemudian membandingkan sikap penjual es teh, Pak Sunhaji, yang tetap diam saat dihina dengan sikap Gus Miftah yang menghinanya. Menurut Zulfikar, Pak Sunhaji, dengan kesabarannya menghadapi penghinaan, jauh lebih terhormat daripada Gus Miftah yang melakukan tindakan tersebut. "Bapak penjual es teh yang diremehkan oleh Miftah, diam saat dihina di depan banyak orang, jauh lebih dihormati daripada orang yang menghinanya," tegasnya. Pernyataan Zulfikar ini pun memicu perdebatan publik tentang etika dan penghormatan terhadap sesama.
Tinggalkan komentar