Berita-rakyat.com, Jakarta – Unggahan Divisi Humas Polri di X (sebelumnya Twitter) yang menampilkan foto Presiden Jokowi dan memuji jalannya Pilkada 2024 memicu kontroversi. Unggahan tersebut dinilai sejumlah pihak sebagai dukungan terselubung terhadap narasi "Partai Cokelat" dan menimbulkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang memegang kendali pemerintahan.
Baca Juga
Postingan Humas Polri tersebut berisi apresiasi Jokowi terhadap pelaksanaan Pilkada yang aman dan lancar, menyerukan kerukunan dan ketertiban. Namun, hal ini justru memicu reaksi keras dari beberapa tokoh publik.
Said Didu, mantan Sekretaris BUMN, menganggap unggahan tersebut sebagai sinyal bahwa Jokowi, meskipun sudah bukan Presiden, masih memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan. Melalui akun X-nya, @msaid_didu, ia menulis, "Semakin jelas," menunjukkan kecurigaannya terhadap narasi "Partai Cokelat".
Reaksi yang lebih tajam datang dari Lia Amalia, aktivis asal Solo. Ia secara terang-terangan mempertanyakan kepemimpinan pemerintahan saat ini. "Presidennya itu sebenarnya siapa?," tanya Lia di kolom komentar Said Didu, mengingat masa jabatan Jokowi telah berakhir dan Prabowo Subianto kini menjabat sebagai Presiden.
Lia bahkan menuduh unggahan Humas Polri tersebut sebagai upaya terselubung untuk mewujudkan "tiga periode" pemerintahan Jokowi melalui "Partai Cokelat". Ia menegaskan, "Semakin terang benderang. 3 periode terselubung."
Kontroversi ini menunjukkan kepekaan publik terhadap isu politik dan kekuasaan, serta mengungkap ketidakpercayaan terhadap transparansi pemerintahan. Unggahan yang seharusnya bersifat netral justru memicu perdebatan yang luas di media sosial.
Tinggalkan komentar