Berita-rakyat mengungkap pernyataan mengejutkan dari Sudirman Said, mantan Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI). Ia membongkar adanya upaya untuk menggeser Jusuf Kalla (JK) dari kursi Ketua PMI. Sudirman menekankan, bukan soal siapa yang memimpin PMI, melainkan bagaimana kepemimpinan itu diganti. Menurutnya, pergantian kepemimpinan harus dilakukan dengan cara yang wajar dan terhormat.

Baca Juga
Meskipun belum sampai ke tingkat pengurus pusat dan daerah, Sudirman mengungkapkan adanya gerakan yang berupaya merebut kepemimpinan PMI dari JK. Ia pun memberikan peringatan keras, "Makanya saya sampaikan agar pihak yang ingin menggunakan kekuasaan politik itu sebaiknya janganlah," tegas Sudirman dalam perbincangannya dengan jurnalis senior Hersubeno Arif.

Sudirman mengingatkan pentingnya menjaga netralitas PMI sebagai aset bangsa. "Ini aset kita bersama, dan palang merah itu akan punya akreditasi, punya kredibilitas kalau dibiarkan netral. Jangan ada tekanan," ujarnya.
Yang lebih mengejutkan, Sudirman mengungkapkan bahwa pihak yang berupaya merebut PMI tersebut mengklaim kedekatan dengan pemerintah. Namun, ia menjelaskan bahwa kedekatan dengan pemerintah adalah hal yang lumrah bagi pengurus PMI, selama asas netralitas tetap dijaga. "Yang mencoba masuk ini menjual cerita seolah-olah dekat dengan pemerintah. Itu kan namanya partisan," jelasnya. Sudirman menambahkan, "Dengan menjaga asas kenetralan, siapapun yang menjadi pengurus pusat dan daerah di PMI sudah pasti harus dekat dengan pemerintah. Itu satu prinsip yang kita anut selama ini."
Sudirman mengaku heran dengan upaya tersebut. Ia mempertanyakan apa yang salah dari JK yang terus mengabdi kepada masyarakat melalui PMI. "Pertama saya tidak tahu apa salahnya orang seperti Pak JK itu terus melayani masyarakat. Kedua, memang itu nuansa yang terbaca," pungkasnya. Pernyataan Sudirman ini tentu menimbulkan pertanyaan besar dan spekulasi di publik mengenai siapa dalang dibalik upaya penggulingan JK dari PMI.
Tinggalkan komentar