Berita-rakyat sebelumnya memberitakan kisruh dualisme kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI) yang terus bergulir. Muncul dugaan bahwa perselisihan ini dipicu oleh besarnya anggaran organisasi kemanusiaan tersebut. Hibah dan program plasma darah yang dikelola PMI memang nilainya fantastis.

Baca Juga
Menanggapi isu ini, Sudirman Said, tokoh dekat Jusuf Kalla (JK) yang juga mantan Sekjen PMI, memberikan klarifikasinya. JK sendiri saat ini menjabat sebagai Ketua PMI. Polemik ini muncul setelah Agung Laksono membentuk kepengurusan tandingan.

"Di PMI tak ada ruang untuk kepentingan pribadi," tegas Sudirman melalui akun X-nya, Kamis (12/12/2024). Ia menekankan pengalamannya di dunia kemanusiaan sejak terlibat dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami Aceh dan Nias tahun 2004.
Sudirman mengajak publik menghindari prasangka negatif bahwa dana PMI disalahgunakan untuk kepentingan pribadi pengurus. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pengurus PMI di semua level bekerja secara sukarela, meskipun ada beberapa yang dibayar. "Tapi tingkat gajinya tak menarik, bila tidak terpanggil untuk melayani sesama," tambahnya.
Lebih lanjut, Sudirman memastikan bahwa semua dana yang diterima PMI, dari sumber apapun, digunakan sepenuhnya untuk operasional dan kegiatan kemanusiaan. Ia mencontohkan Bulan Dana PMI yang hasilnya menjadi penopang utama operasional PMI di tingkat kabupaten/kota. Kerjasama internasional pun, menurutnya, dikelola secara transparan dan diawasi ketat oleh para donor. Setiap pengeluaran wajib mendapat persetujuan donor.
Tinggalkan komentar