Berita-rakyat sebelumnya memberitakan hebohnya candaan Gus Miftah terhadap seorang penjual es teh. Menanggapi hal tersebut, Habib Husein Ja’far Al Hadar memberikan pesan menyejukkan yang mengajak pada introspeksi diri. Dalam renungannya, Habib Jafar menekankan pentingnya menggali nilai-nilai kehidupan yang abadi, bukan sekadar menanggapi peristiwa viral.

Baca Juga
Baginya, esensi kehidupan bukan terletak pada mengomentari orang lain atau kejadian, melainkan pada pemahaman dan pengambilan hikmah dari nilai-nilai luhur. "Siapa yang merendahkan hatinya, maka ia telah meninggikan dirinya," ungkap Habib Jafar, mengutip sebuah prinsip kehidupan bijak. Hal ini sejalan dengan Surat At-Tin ayat 4 yang menyatakan manusia diciptakan sebagai makhluk mulia.

Habib Jafar kemudian mengajak untuk menghargai mereka yang dianggap rendah, bersyukur kepada yang berjasa, dan memaafkan mereka yang meminta maaf. Ia juga mengingatkan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari sudut pandang bisnis, tetapi juga dari sudut pandang spiritual. Sebagai contoh, ia menuturkan kisah pedagang Madura yang menjalankan usahanya sebagai bentuk ibadah, bukan sekadar mengejar keuntungan materi.
"Ada orang yang niatnya bukan hanya berbisnis untuk uang, tetapi bekerja sebagai bentuk ibadah, mencari ridha Tuhan. Dan Tuhan menjanjikan rezeki yang berlimpah dari sumber yang tak terduga, sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Thalaq ayat 3," tambahnya. Melalui renungan ini, Habib Jafar mengajak kita untuk memperbaiki niat, menjalani hidup dengan rendah hati, dan menjadikan setiap langkah sebagai pengabdian kepada Tuhan.
Tinggalkan komentar