Berita-rakyat sebelumnya memberitakan keresahan DPR terkait kinerja PT Semen Tonasa. Kini, Menteri BUMN Erick Thohir buka suara menanggapi usulan agar Semen Indonesia Group diubah menjadi strategic holding. Dalam keterangannya di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (5/12/2024), Erick menyatakan sedang mempertimbangkan opsi tersebut.

Baca Juga
"Lima tahun ke depan, kita akan mendefinisikan ulang model holding yang lebih efektif. Apakah itu strategic atau operating, masih dalam kajian," ujar Erick. Ia menambahkan bahwa saat ini timnya tengah menganalisis data, prosedur operasional standar (SOP), dan penugasan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh. "Kita perlu melihat secara komprehensif, bukan hanya dari sudut pandang strategic semata," tegasnya.

Keputusan ini sejalan dengan program "Asta Cita" Presiden Prabowo, yang menekankan efisiensi korporasi BUMN. Erick menjelaskan, "Kita sedang merapikan program-program besar dan akan mempresentasikannya kepada Bapak Presiden untuk mendukung program Asta Cita beliau."
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar, menyoroti kondisi PT Semen Tonasa yang dinilai semakin melemah. "Semen Tonasa yang dulu dikenal kokoh, sekarang sudah tidak lagi," ungkap Ismail dalam rapat dengan Semen Indonesia Group (SIG) di Gedung DPR RI, Rabu (3/12/2024). Ismail bahkan menyarankan agar Semen Tonasa menjadi strategic holding untuk meningkatkan kinerjanya. Ia juga menyayangkan keputusan yang terkesan memusatkan kendali di pusat, "Saya tidak tahu apakah Bapak tidak percaya orang Sulawesi atau bagaimana. Padahal orang Sulawesi bisa jadi Wapres, apalagi hanya mengurus Semen Indonesia," sindir Ismail. Pernyataan ini menjadi sorotan tajam dan memicu perdebatan publik mengenai strategi pengelolaan BUMN ke depan. Langkah Erick Thohir untuk meninjau ulang struktur holding BUMN pun menjadi fokus perhatian.
Tinggalkan komentar