Berita-rakyat – Pengakuan Agnez Mo soal penolakannya terhadap tawaran promosi di kelab striptis kembali menjadi sorotan. Agnez, yang tengah membangun karier di Hollywood, ternyata pernah mendapat tawaran menggiurkan untuk mempromosikan lagunya "Overdose" di tempat-tempat yang dianggap tak pantas.
Baca Juga
Dalam wawancara bersama Daniel Mananta, Agnez mengungkapkan bahwa ia ditawari US$75.000, setara dengan Rp1,1 miliar, untuk tampil di tiga kelab striptis selama 30 menit. Namun, Agnez dengan tegas menolak tawaran tersebut karena bertentangan dengan prinsip hidupnya.
"Mereka bilang, ‘Ini ada tiga strip club yang mau lu datang cuma 30 menit, DJ-nya play your song, you there, dan you out’. Jadi lu benar-benar masuk, DJ-nya play, tapi itu strip club," ungkap Agnez.
Agnez mengaku terkejut dengan reaksi orang-orang yang menawarinya. Mereka tampak tak percaya dengan penolakannya. Bagi Agnez, karier bermusiknya bukanlah segalanya. Ia lebih memprioritaskan prinsip hidupnya dan tak ingin melakukan hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianutnya.
"Buat mereka itu kerjaan, bagian dari kerjaan. Aku nggak menghakimi ya, itu hidupmu, tapi itu bukan gue. Buat gue, hidupku lebih besar dari karier gue," tegas Agnez.
Kisah Agnez ini muncul di tengah sorotan skandal Sean John Combs alias P Diddy. P Diddy diduga terlibat dalam pelecehan seksual dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang di pesta "White Party" yang digelarnya. Sejumlah nama besar Hollywood, termasuk Justin Bieber, Usher, Jay-Z, Beyonce, Ashton Kutcher, dan Paris Hilton, disebut pernah hadir di pesta tersebut.
Pengakuan Agnez Mo ini kembali mengingatkan kita tentang pentingnya prinsip dan integritas dalam mengejar kesuksesan. Agnez membuktikan bahwa kesuksesan bukanlah segalanya, dan bahwa nilai-nilai moral harus tetap diutamakan.
Tinggalkan komentar