Berita-rakyat melaporkan kontroversi pembatalan pameran tunggal lukisan Yos Suprapto bertajuk "Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan" di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran yang dijadwalkan berlangsung 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 ini mendadak dibatalkan. Kejadian ini memicu reaksi keras dari seniman dan kritikus seni.
Baca Juga
Kritikus seni Bambang Bujono, dalam diskusi "Seni Sebagai Medium Kritik Kekuasaan" di KeKini Coworking Space, Jakarta Pusat, Minggu (22/12), mengungkapkan kejanggalan tersebut. Menurutnya, lukisan-lukisan Yos Suprapto telah terpasang di Galeri Nasional sejak 13 Desember 2024 tanpa ada keberatan. "Itu tidak ada masalah. Menurut Yos, kalau tidak salah, pemasangan lukisan itu tanggal 13," tegas Bambang.
Pembatalan pameran, lanjut Bambang, disebabkan keberatan dari kurator Galeri Nasional terhadap beberapa karya yang akan dipamerkan. Ia menilai alasan tersebut tidak jelas dan harus dilawan. "Saya punya prinsip, bahwa penundaan yang tidak jelas dan penundaan itu salah. Kita harus lawan itu," tegasnya.
Bambang menambahkan, kurator bahkan telah melihat karya-karya Yos sebelumnya di Yogyakarta tanpa mengajukan keberatan. "Sebelum lukisan dibawa ke Jakarta tidak ada masalahnya," ujarnya. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan kebebasan berekspresi dalam dunia seni di Indonesia. Pembatalan pameran secara tiba-tiba ini menjadi sorotan tajam dan memicu perdebatan tentang peran kurator dan institusi seni dalam menyikapi karya-karya yang dianggap kontroversial.
Tinggalkan komentar