Berita-rakyat, Jakarta – Perbandingan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) baru, Sugiono, dengan pendahulunya, Retno Marsudi, semakin ramai diperbincangkan publik. Setelah video pidato Sugiono di forum internasional viral, banyak yang membandingkan kemampuan keduanya dalam berdiplomasi. Apa saja perbedaan mencolok profil kedua tokoh penting ini?
Baca Juga
Sugiono, yang namanya mencuat setelah penampilannya di Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2024 menuai beragam komentar, memiliki latar belakang yang berbeda dengan Retno Marsudi. Ia merupakan politisi senior Partai Gerindra, salah satu anggota pertama partai tersebut sejak berdiri. Lahir di Takengon, Aceh, 11 Februari 1979, Sugiono menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Taruna Nusantara (1997). Sebelum menjabat Menlu, ia menjabat Ketua Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI.
Masa kecil Sugiono dihabiskan di Aceh. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN 1 Takengon (1985-1991) dan SMPN 3 Banda Aceh (1991-1994). Cita-citanya menjadi prajurit mengantarkannya ke Norwich University, Amerika Serikat, kampus militer tertua di Negeri Paman Sam. Di sana, ia meraih gelar sarjana teknik komputer dan sempat tinggal serta bekerja di Rhode Island. Usianya saat ini 45 tahun.
Berbeda dengan Sugiono yang memiliki latar belakang militer dan politik, Retno Marsudi memiliki karir panjang di dunia diplomasi. Ia dikenal luas karena pengalamannya yang luas dan kemampuan berbahasa asing yang mumpuni. Perbedaan ini menciptakan dinamika baru dalam kancah politik luar negeri Indonesia. Publik pun menantikan bagaimana Sugiono akan menjalankan tugasnya sebagai Menlu dan membandingkannya dengan capaian Retno Marsudi selama menjabat. Apakah ia mampu menyamai, bahkan melampaui, prestasi pendahulunya? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Tinggalkan komentar