Gibran vs. Para Wapres Sebelumnya: Bantuan Bernama, Pencitraan atau Pelayanan?

Gibran vs. Para Wapres Sebelumnya:  Bantuan Bernama, Pencitraan atau Pelayanan?

Berita-rakyat melaporkan kontroversi yang mengemuka terkait pemberian bantuan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Goodie bag berisi bantuan pemerintah yang bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran" menuai kritik tajam dari publik. Perbedaan mencolok dengan praktik para wakil presiden sebelumnya yang tak mencantumkan nama pribadi pada bantuan yang disalurkan menjadi sorotan utama.

Warganet membandingkan gaya kepemimpinan Gibran dengan pendahulunya. Mereka mempertanyakan etika dan tujuan di balik pencantuman nama tersebut. Banyak yang menilai tindakan ini sebagai upaya pencitraan atau bahkan kampanye terselubung, mengingat dana bantuan bersumber dari APBN.

Gibran vs. Para Wapres Sebelumnya:  Bantuan Bernama, Pencitraan atau Pelayanan?
Gambar Istimewa : s.w.org

Salah satu warganet dengan akun terverifikasi, @Anak__Ogi, mengungkapkan kekecewaannya melalui cuitan di media sosial X: "Bapaknya parah, anaknya lebih parah. Dulu Mulyono @jokowi cuma bantuan presiden. Ini anaknya, bantuan wapres Gibran. Tiru bapaknya pakai APBN untuk pencitraan." Cuitan tersebut langsung menjadi viral dan memicu perdebatan panjang di platform tersebut.

Sentimen negatif juga diungkapkan warganet lain yang menilai tindakan Gibran sebagai upaya untuk membiasakan masyarakat dengan mentalitas pengemis demi kepentingan politik jangka panjang. "Satu-satu di dunia ini wapresnya yang kerjanya blusukan bagi-bagi susu dan bansos," tulis salah satu warganet.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Wakil Presiden Gibran terkait kritik yang beredar luas di masyarakat. Perdebatan publik ini pun semakin memanas dan menimbulkan pertanyaan besar tentang etika dan transparansi dalam penyaluran bantuan pemerintah. Apakah ini murni bentuk pelayanan publik atau ada motif terselubung di baliknya? Publik menantikan klarifikasi resmi untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar