Berita-rakyat.com – Munculnya benjolan di leher kiri bisa menjadi tanda berbagai kondisi, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit serius. Penting untuk memahami penyebabnya dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga
Beberapa penyebab umum benjolan di leher kiri antara lain:
- Infeksi: Infeksi di bawah permukaan kulit dapat menyebabkan benjolan.
- Nodul tiroid: Nodul tiroid, baik berisi cairan atau padat, umumnya tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus, bisa menjadi tanda kanker.
- Kista: Kista adalah benjolan yang tumbuh lambat di bawah kulit, biasanya halus dan tidak menimbulkan rasa sakit.
- Bisul: Bisul berwarna merah dan nyeri, dengan bagian tengah berwarna kuning atau putih.
- Reaksi alergi: Alergi terhadap berbagai zat, seperti detergen, sampo, dan tabir surya, dapat mengiritasi leher dan menyebabkan benjolan.
- Lipoma: Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh lambat dan biasanya tidak berbahaya.
- Mononukleosis: Infeksi virus menular ini dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
- Kanker: Benjolan di leher bisa menjadi tanda kanker di leher atau kelenjar sekitarnya.
Cara Mengatasi Benjolan di Leher Kiri:
Untuk memastikan penanganan yang tepat, konsultasikan dengan dokter mengenai benjolan yang muncul di leher. Beberapa kondisi memang tidak terlalu mengkhawatirkan, seperti pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi ringan. Namun, ada juga kondisi serius yang memerlukan penanganan medis, seperti mononukleosis atau HIV.
Infeksi kelenjar ludah, yang umumnya disebabkan oleh bakteri, dapat diobati dengan antibiotik. Untuk infeksi ringan, pengobatan rumahan seperti minum banyak air lemon, memijat kelenjar yang terkena, dan berkumur dengan air garam dapat membantu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut terkait benjolan di leher:
- Benjolan bertahan lebih dari dua hingga tiga minggu.
- Batuk terus-menerus.
- Benjolan semakin besar.
- Benjolan mengecil tetapi tidak hilang sama sekali.
- Demam lebih tinggi dari 38°C.
- Gangguan pendengaran atau nyeri telinga di sisi yang sama dengan benjolan.
- Kesulitan menelan atau nyeri saat menelan.
- Nyeri leher atau tenggorokan.
- Suara serak yang berlangsung lama atau perubahan suara.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Sakit tenggorokan atau hidung tersumbat yang tidak kunjung sembuh.
- Sulit bernapas.
- Kelemahan.
- Benjolan terasa lembut.
Ingat, penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang benjolan di leher, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id.
Tinggalkan komentar